Ingatkah anda bahwa pada jaman dahulu air-air sungai
mengalir jernih mellimpah ruah bahkan pada musim kemarau? Ingatkah bahwa pada
masa kecil senang mencari ikan di sungai di sekitar kita? Bahkan mandi di
sungai tanpa takut terkena kotoran sungai? Yaa.. pasti ingat semua kenangan
tersebut. Sesuatu yang saat ini benar-benar tinggal cerita. Tapi apakah anda
memperhatikan dan mencari tahu kkenapa saat ini sungai lebih cepat mongering sebelum
kemarau datang?
Mari kita mencoba menganalisa apa penyebab hilangnya air
yang dahulu melimpah. Yang paling banyak berpendapat hilangnya air ketika
kemarau adalah rusaknya hutan akibat penambangan liar di lereng Merapi, padahal
sebenarnya banyak factor penyebabnya, seperti yang telah saya ringkas dari
beberapa pendapat antara lain:
- Kerusakan
hutan akibat penambangan liar di lereng Merapi
- Makin sempitnya lahan tangkapan air karena
pemukiman yang semakin luas
-
Lahan pertanian basah dirubah menjadi perkebunan
salak pondoh
- Pengerasan jalan dan halaman pemukiman di
berbagai sudut perkampungan sehingga berkurangnya resapan air hujan
- Makin sedikitnya pepohonan besar di ladang-ladang
dan kebun-kebun warga
- Banyaknya sumber-sumber air dimanfaatkan untuk
keperluan rumah tangga (air bersih) dengan ccara mengambil air menggunakan
pipa-pipa langsung dari sumber mata air. Jaman dulu membuat sumur, dan kalau
mandi cuci mendatangi sumber mata air.
- Tidak ada “kowen” atau lubang yang dibuat untuk
membuang sampah rumah tangga di setiap pekarangan rumah, Kowen ini sebenarnya
dapat menjadi resapan air/menampung air hujan dan meresap ke dalam tanah.
Masalah kekeringan adalah masalah kita bersama yang harus
diselesaikan secara bersamma-sama. Tidak boleh saling menyalahkan yang pada
akhirnya timbul perkataan “itu tanggung jawabmu dan bukan tanggunng jawabku”.
|
contoh kowen |
Dilihat dari permsalahan diatas ada baiknya mari kita melaksanakan
hal-hal yang ringan tetapi dapat memberikan manfaat bagi upaya pencegahan
kekeringan di musim kemarau, yaitu membuat lubang resapan air atau KOWEN.
Lubang ini ternyata mempunyai banyak fungsi yaitu:
- Sebagai tempat pembuangan sampah
-
Sebagai tampungan air hujan (resapan air)
-
Sebagai bagian dari antisipasi banjir
Seandainya di Desa Ngablak, Desa Banyuadem, Desa Kradenan, seluruh rumah tangga nya ada kowen, mudah-mudahan dapat ikut andil dalam antisipasi kekeringan di musim kemarau.
Ternyata
orang-orang jaman dahulu memang lebih bijak dalam berdampingan dengan alam,
karena rata-rata jaman dahulu hamper setiap rumah ada KOWEN.